Rabu, 24 Oktober 2012

Laporan Kewirausahaan


MENGHASILKAN CABAI BERKUALITAS DENGAN MODAL USAHA SERENDAH MUNGKIN


RINGKASAN EKSEKUTIF
Tanaman cabai dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000m dpl. Cabai dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24-27 0C  dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi, dan pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
Dalam menjalankan usaha, perincian modal harus dilakukan karena untuk mengetahui suatu usaha tersebut dapat berjalan dengan baik atau malah mengalami kegagalan. Hal ini bisa digunakan untuk mengukur untung atau rugi ketika proses usaha tersebut telah berjalan.
Strategi pemasaran dapat dilakukan dengan mempublikasikan melalui leaflet yang disebarluaskan dan menggunakan media elektronik (seperti blog, facebook). Pengadaan modal untuk mengembangkan agribisnis cabai yaitu dengan mengadakan kemitraan antara pengusaha besar di bidang agribisnis dan petani, selain dari modal swadaya petani itu sendiri. Program kemitraan ini dapat maningkatkan kelayakan bisnis di kalangan petani cabai.
Keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tergantung pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran perusahaan pada jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan.

ANALISIS SITUASI
Tanaman cabai dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000m dpl. Cabai dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24-27 0C  dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi. Tanaman cabai dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7. Tanaman cabai menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabai dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.
Ketersediaan buruh di tempat yang kami pilih, yang digunakan untuk lahan penanaman tanaman cabai sangat melimpah. Karena di tempat tersebut sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Upah buruhpun dapat ditekan serendah mungkin, karena pada prinsipnya para petani hanya membutuhkan suatu pekerjaan tetap yang dapat menghidupi keluarga mereka.
Sistem pemasaran awal yang akan dilakukan yaitu dengan cara promosi seperti periklanan dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. Dan untuk pemasaran cabai ini biasanya pengusaha menghubungi para calon pembeli atau menjual ke pengepul.
Permintaan produk tinggi ketika adanya hari-hari besar Nasional, seperti pada saat bulan puasa, hari raya idul fitri, natal, dan sebagainya. Permintaan pasar yang tinggi ini menyebabkan harga cabai yang akan beredar dipasaran semakin tinggi, hal ini desebabkan karena permintaan yang melonjak tetapi produksinya masih tetap.

TUJUAN
Mengevaluasi analisis finansial dan ekonomis pada budidaya cabai

MANFAAT FINANSIAL
Menjalankan sebuah usaha tentu diperlukan modal awal baik berupa kemampuan maupun modal dana. Dalam kegiatan ini modal usaha yang dibutuhkan adalah Rp.27.000.000. Modal ini diperoleh dari modal pribadi serta modal pinjaman. Modal awal akan digunakan untuk pembelian benih cabai, peralatan, perwatan, dan penanaman.
Dalam menjalankan usaha ini, perincian modal awal harus dilakukan karena untuk mengetahui suatu usaha tersebut dapat berjalan dengan baik atau malah mengalami kegagalan. Hal ini bisa digunakan untuk mengukur untung atau rugi ketika proses usaha tersebut telah berjalan.

STRATEGI MANAJEMEN USAHA
Usaha ini memiliki prospek yang bagus, dengan wilayah pemasaran  yang luas. Sasaran utama dalam mengembangkan usaha ini yaitu tempat-tempat perbelanjaan/pasar, restourant, atau bahkan kepada para konsumen secara langsung. Strategi pemasaran dapat dilakukan dengan mempublikasikan melalui leaflet yang disebarluaskan dan menggunakan media elektronik (seperti blog, facebook).

STRATEGI PENGADAAN MODAL
            Pengadaan modal untuk mengembangkan agribisnis cabai yaitu dengan mengadakan kemitraan antara pengusaha besar di bidang agribisnis dan petani, selain dari modal swadaya petani itu sendiri. Program kemitraan ini dapat maningkatkan kelayakan bisnis di kalangan petani cabai. Selain menguntungkan bagi petani itu sendiri, program kemitraan ini juga menguntungakan bagi pengusaha besar tersebut. Program kemitraan ini terdiri dari beberapa organisasi manajemen usaha tani yaitu :
1.      Koperasi atau Gapoktan ( Gabungan Kelompok Tani ) yang bergerak di bidang pertanian yang mewadahi petani. Dalam hal ini, petani sebagai anggota koperasi tersebut dengan hak dan kewajiban yang jelas. Petani dapat memanfaatkan berbagai macam fasilitas termasuk fasilitas permodalan berupa biaya perbankan maupaun non – perbankan.
2.      Kelompok tani ( Poktan ), poktan di bawahi oleh koperasi atau Gapoktan setempat.
3.      Pengusaha besar
Baik yang bergerak di hulu dan di hilir KUD dan para anggotanya, yang memasok kebutuhan produksi maupun sebagai pengolah/distributor. Dalam rangka keterkaitan usaha (Modal Kelayakan ), maka umumnya para pengusaha swasta besar (baik yang diposisikan di hulu maupun yang di hilir atau yang berfungsi ganda) menyediakan program pendampingan. Program tersebut di mulai dari proses seleksi, pemberian informasi dan melaksanakan penyuluhan sehingga pelaksanaan budidaya cabai sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan para petani produsen, dapat terlaksana secara baik dan benar.

STRATEGI PENGADAAN INPUT
Strategi yang dapat dilakukan untuk pangadaan input berupa tanah dan prasarana lainnya yaitu :
1.      Tanah
Tanah untuk budidaya cabai di Desa Ganda Tapa, di peroleh dengan cara menyewa tanah milik desa dengan modal sendiri dan modal yang berasal dari program kemitraan. Penyewaan dilakukan dengan jangka waktu per tahun.
2.      Alat dan bahan produksi kerja termasuk bibit, mulsa plastik, pupuk, traktor, dan sebagainya di peroleh dari pengusaha besar berdasarkan kesepakatan kemitraan yang telah dilakukan.

STRATEGI PEMASARAN
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.
Keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
Satu diantara berbagai tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal dari kegiatannya sehari-hari, khususnya kegiatan pemasaran. Untuk menjalankan kegiatan pemasaran tersebut dengan baik, dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan perusahaan harus menerapkan suatu strategi yang tepat sesuai dengan lingkungan pemasaran perusahaannya.
Keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tergantung pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan.
Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan.      
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.
Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.
Pangsa pasar dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu. Misalkan suatu perusahaan cabai mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1000 kg, maka perusahaan tersebut melalui produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 kg. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain.
Keadaan pemasaran yang ada di pasaran cabai sekarang dalam hal jangkauan pasar atau market space  hanya sebatas pasar lokal dan pasar regional. Efisiensi pemasaran yang tepat perlu dilakukan sehingga selain efektif menghemat waktu juga dapat menekan biaya pemasaran ialah dengan berbagai cara promosi seperti periklanan, dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. Dan untuk pemasaran cabai ini biasanya pengusaha menghubungi para calon pembeli atau sebaliknya baik melalui handphone atau secara langsung. Biaya selama produksi cabai dari pembelian bibit hingga membayar upah tenaga kerja sebesar 27 juta rupiah dalam sekali musim pertanaman, sementara biaya pemasaran lebih rendah dari biaya produksi sebesar 5 juta rupiah, biaya tersebut sudah termasuk upah tenaga kerja yang mendistribusikan atau memasarkan cabai, pembelian pulsa, bahan bakar mobil pick-up dan sisanya merupakan biaya tak terduga.
Teknologi sangat membantu pengusaha cabai dalam memasarkan produknya ke konsumen, seperti teknologi pengangkutan barang sehingga barang (cabai) bisa lebih cepat diterima konsumen dan dapat memuat lebih banyak cabai. Selain teknologi tersebut, teknologi telekomunikasi dan transaksi uang juga membantu pengusaha cabai untuk mnghubungi para konsumen atau pembeli dan melakukan pembayaran, sehingga pengusaha tidak harus bertemu langsung dengan konsumen atau pembeli.
Tujuan jangka panjang dari suatu sistem strategi pemasaran ialah serangkaian tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan jangka panjang, kerangka waktu untuk tujuan dan strategis harus konsisten, biasanya dua sampai lima tahun. Pada usaha cabai ini tujuan jangka panjangnya ialah dapat semakin luas lahan pertanamannya, usahanya semakin dikenal oleh masyarakat luas, produknya diterima oleh konsumen, dan pengusaha juga mencoba untuk mengurangi pemakaian pestisida kimia terhadap tanaman cabainya sehingga aman terhadap kesehatan para konsumen.
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat.
Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.
















ANALISIS FINANSIAL DAN EKONOMIS

Perincian Finansial Tanaman Cabai
Nama
Harga perbau
Sewa Lahan+Pengolahan Lahan
Rp 4.000.000
Pupuk Dasar :
-          Pupuk Kandang
Rp 3.000.000
-          Pupuk Furadan
Rp 168.000
-          Pupuk Kimia
Rp 973.400
Mulsa Plastik
Rp 3.150.000
Lanjaran
Rp 3.000.000
Benih
Rp 2.100.000
Pupuk Susulan (Kimia+organik)
Rp 1.500.000
Pestisida (Insektisida, pupuk daun, perekat)
Rp 3.376.600
Tali Rafia
Rp 172.000
Peralatan :
-          Handsprayer
Rp 350.000
-          Drum
Rp 150.000
-          Ember
Rp 60.000
Tenaga Kerja
Rp 5.000.000
Jumlah Total
Rp 27.000.000

Hasil Produksi Cabai  = Jumlah Tanaman – Kerusakan, dan lain-lain
                                    = 12.000 – (10% x 12.000)
                                    = 12.000 – 1.200
                                    = Rp 10.800
Produksi Cabai perbatang 0,5 kg        = 0,5 kg x 10.800
                                                            = Rp 5.400
BEP     =  = Rp 5.000
Keuntungan    = (Harga Pasar - BEP) x Harga Perbatang
                        = (15.000 – 5.000) x 5.400
=10.000 x 5.400
                        = Rp 54.000.000
Π = TR – TC
TR       = Q x P
            = 12.000 x 2250
            = 27.000.000
TC       = FC + VC
            = 4.000.000 + 23.000.000
            = 27.000.000
TC = TR
27.000.000 = 27.000.000 (BEP)
















27 Juta
 







27 Juta
 
 












STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
Agribisnis cabai merupakan usaha yang sangat potensial dikembangkan di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut pengembangan agribisnis cabai perlu dilakukan. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan agribisnis cabai yaitu dengan Teknik Budidaya yang baik terutama penggunaan bibit unggul sehingga produk yang dihasilkan melimpah dan berkualitas.  Produk yang berkualitas sangat di sukai konsumen, jika produk yang dihasilkan berkualitas harganya dapat melonjak. Harga yang tinggi untuk hasil tanaman cabai akan memperbesar nilai keuntungan yang di peroleh. Oleh karena itu, teknik budidaya yang baik merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan agar agribisnis cabai dapat berkembang sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal. Selain itu, menanam tanaman cabai tidak pada musim tanamnya juga merupakan strategi yang dilakukan oleh Bapak Giyanto, Petani Cabai Desa Ganda Tapa, Kecamatan Sumbang untuk mengembangkan agribisnis tanaman cabai yang dimilkinya, karena jumlahnya yang sedikit tetapi jumlah permintaan terhadap komoditas cabai tetap tinggi. Menurutnya, berdasarkan hal tersebut nilai jual komoditas cabai dapat meningkat melebihi dari nilai BEP ( Break Even Point ).

















LAMPIRAN

 SNV82537.JPG SNV82547.JPG

 SNV82539.JPG

LAPORAN PRAKTIKUM
KEWIRAUSAHAAN

MENGHASILKAN CABAI BERKUALITAS DENGAN MODAL USAHA SERENDAH MUNGKIN


UNSOED.png

                                                       
DISUSUN OLEH :
1.      DIAH AYU LESTARI               (A1L009162)
2.      RIZA AFRINDA                                    (A1L009165)
3.      ADE YOGAWATI                     (A1L009167)
4.      KATUR YULIANTO                (A1L009168)
5.      EMHA AENURROFIQ             (A1L009170)
KELAS          : D



KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar